A.
Pengertian
Tauriyah
Tauriyah
adalah gaya bahasa yang di dalamnya terdapat lafadz yang mempunyai dua arti;
arti dekat dan arti jauh, dan arti yang jauh itulah yang dikehendaki oleh
pembicara. Kalu begitu apa yang dimaksud dengan uslub tauriyah?. Ada beberapa
pakar lain yang mendefinisikan uslub tauriyah, antara lain:
1.
Hifny
Bnk Nashif mendefinisikan uslub tauriyah dengan;
أن يذ كر لفظ يب يتبا در فهمه الكلام وبعيد هو المرا د له معنيا ن قر
‘tauriyah adalah
bila disebutkan satu lafadz yang mempunyai dua arti; arti pertama adalah arti
dekat yaitu segera dapat dipahami maksud pembicara itu. Dan arti kedua arti
yang jauh, arti yang jauh inilah yang dimaksud’
2.
Ali
Jarim memberikan definisi dengan;
التورية أن يذ كر المتكلم لفظا له معنيا ن قريب ظا هر غير مرا د
وبعيد خفى هوالمراد
Tauriyah adalah seorang mutakalim menyebutkan lafadz yang mempunyai dua
makna; pertama, makna yang dekat dan jelas yang tidak dimaksudkan; kedua, makna
yang jauh dan samar, namun itu yang dimaksudkan.
3.
Dengan
redaksi yang sedikit lebih sederhana, Majdi Wahbah mengatakan tauriyah adalah;
أن يكون للفظ معنيا ن أحد هما قريب والثا نى بعيد والبعيد هو المقصود
Tauriyah adalah loafadz yang mempunyai dua arti; pertama arti dekat, kedua
arti jauh, dan itu yang dimaksud.
B.
Contoh-contoh
Tauriyah
1.
هو الذى يتو فا كم با لليل و يعلم ما جر حتم با لنها ر
“Dan
Dialah yang mematikan kamu di waktu malam, dan Dia mengetahui apa yang kamu
perbuat (dari dosa) di siang hari” QS.
Al-Ana’am; 20.
2.
كم قطع الجود من لسا ن* قلد
من نظمه النحورا
فها أنا شا عرسراج * فا قطع لسا نئ أزدك نورا
‘berapa
banyak kedermawanan penguasa itu dapat memutuskan lidah serta mengikat
leher(para penyair). Inilah sdaya siraj, potonglah lidahku, maka akan bertambah
terang’
C.
Penjelasan
Pada
contoh (1), Allah swt berfiman dengan menggunakan kata yang mempunyai dua arti,
yaitu kata (ا جر حتم
), arti yang pertama
adalah terluka dan kedua berbuat dosa. Bila kita membaca firman Allah tersebut,
kita akan segera mengatakan bahwa kata جر حتم berarti (kamu terluka), arti inilah yang
langsung muncul di pikiran kita, munculnya arti luka di pikiran itu sangat
wajar, mengingat sudah ada kata يتو فيكم
(Dialah yang mematikan kamu sekalian) yang mendahuluinya.
Dengan
adanya kata يتو فيكم itu secara langsung akan mengiring pikiran kita untuk memaknai
lafadz جر حتم dengan (kamu terluka). Benarkah arti dekat itu yang dikehendaki
oleh Allah Swt?. Ternyata bukan, karena yang dikehendaki oleh Allah Swt adalah
arti yang jauh, yaitu “berbuat dosa”. Yang dimaksud dengan arti dekat adalah
arti yang segera muncul karena tidak adanya isyarat yang menjadikan arti itu
segera muncul.
Pada contoh (2), penyair Sirajuddin juga menggunakan kata yang
berarti dua, yaitu lafadz سرا ج; arti
pertama adalah lampu dan kedua adalah nama orang. Dalam bait puisi di atas,
kita akan segera memahami bahwa yang dimaksud dengan lafadz سراج adalah lampu.
Lampu adalah arti yang dekat yang segera muncul di pikiran kita. Mengapa
demikian? Karena pikiran kita digiring oleh lafadz نور yang berarti cahaya. Arti yang kedua
adalah nama orang, arti y6ang kedua ini tidak segera muncul di pikiran kita,
mengingat isyrat yang mengarah kesana sangat tipis sekali. Tapi yang jauh
inilah sebenarnya yang dimaksud oleh sang penyair, yaitu siraj nama orang.
https://hahuwa.blogspot.co.id
BalasHapus